Kau dengar ceracau pucukpucuk hijau
Kicau burung bangau
Harimau bersenda gurau
Katak berteriak
Anjinganjing menyalak
Rumput meringis terinjak
Jangkrik ngerik bergidik mendelik
Terusik kakikaki berisik
Desau senapan angin merobek pulau
Mereka galau
Merintih dengan suara sengau
Panas membara bakar milyaran jiwa
Gletser berubah wujud tenggelamkan nyawa
Pinguin berduka kehilangan suaka
Dunia tak lagi bernyawa
Aku rindu pulau hijau itu
Tapi kini memerah parah
Hidung dikungkung mendung
Tak terbendung
Udara tak lagi bersahaja
Semua karena ulah makhluk bernama manusia
PS. Puisi ini pernah dikirim untuk lomba tapi kalah. Inilah potret puisi tak layak ikutan lomba :D. Bukan karena itu tapi emang saingannya banyak dan ngeri-ngeri hihi..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments (0)
Posting Komentar